GERBANGNTB COM
Bima. - " Apes" di alami oleh seorang siswi SMPN 2 Bolo, sebut saja "bungga" umur 13 tahun hampir saja diperkosa oleh inisial "M" Umur 60 tahun. Ironisnya, kejadian memalukan tersebut, justeru terjadi didalam ruangan kelas SMPN 2 Bolo. Bersamaan dengan adanya pelaksanaan kegiatan upacara bendera rutin yang dilakukan oleh sekolah setempat pada Hari Senin.
Menurut, Kepala Sekolah setempat, Rifaid S. Pd. Awal kejadian, saat itu, pihaknya sedang melaksanakan kegiatan upacara bendera rutin hari senin. Saat upacara mau dilaksanakan, Tiba-tiba salah siswi "Bunga" ijin tidak bisa mengikuti upacara bendera lantaran sakit perut. Namun saat itu, oleh salah satu guru ditawarkan untuk masuk ke ruangan UKS agar mendapatkan pengobatan. Namun siswi tersebut menolak dan ingin istirahat di dalam ruangan kelas. Yang kebetulan ruangan kelas tersebut agak jauh dari pengawasan.
" Nah disaat itulah peristiwa tersebut terjadi," ungkap Rifaid pada awak media ini di ruang kerjanya. Senin (12/9/2022). Terkait dengan pelakunya, Rifaid membeberkan bahwa, pelaku percobaan perkosaan tersebut, merupakan oknum salah satu warga pali daru, Desa Darusalam, kecamatan Bolo, Kabupaten Bima.
" Pelakunya orang luar, dan diketahui warga yang tinggal di Pali daru, dan saat ini sudah di amankan oleh pihak kepolisian, " ujar Rifaid.
Kata Rifaid, berdasarkan kronologis kejadian, saat itu, memang ada seorang laki-laki, separuh baya, masuk ke halaman sekolah lewat pagar belakang sekolah, sekira pukul 08.00 pagi. Pas itu, lanjut Rifaid, pelaku, Inisial "M" ditegur oleh salah satu guru, dan dijawab ingin mengambil daun pisang yang sudah tua dihalaman belakang sekolah setempat. Karena dianggap biasa dengan hal itu, salah satu guru sekolah setempat langsung meninggalkan pelaku dan bergabung di barisan upacara bendera.
"Rupanya, tidak makan waktu lama, melihat ada kesempatan, pelaku tersebut, masuk dalam ruangan kelas sekolah dan melihat "bunga", langsung lakukan pelecehan dan hampir saja memperkosa korban", katanya
Lanjut dia, "berdasarkan cerita dari "Bunga", dirinya mengakui awalnya di raba-raba, Bunga hendak berontak dan teriak, namun diancam oleh pelaku mengunakan sabit yang saat itu dibawah pelaku, sehingga dengan leluasa melakukan pelecehan terhadap" Bunga ", hingga pada akhirnya hendak diperkosa, saat itu, "bunga" mencoba melawan yang akhirnya, punya ide, memberitahukan kepada pelaku bahwa dirinya kebelet ingin buang air kecil, saat itu pelaku langsung melepaskan korban. Dan pelaku keluar dari ruangan kelas dan melarikan diri", terangnya.
Rifaid mengakui, bahwa kejadian tersebut, diketahui oleh pihaknya setelah mendapatkan informasi usai kegiatan upacara dari para guru, bahwa "bunga" menangis didalam ruangan kelas,dan menceritakan dirinya hampir saja di perkosa oleh seseorang yang tidak dirinya kenal. Setelah memanggil "Bunga" dan mendengarkan ceritanya lebih lanjut, rupanya dia ("bunga"), hampir saja diperkosa oleh pelaku yang diketahui merupakan warga Pali Daru.
Disamping itu, sambung dia, kebetulan juga ada beberapa siswa dan guru melihat ciri - ciri pelaku sebelumnya di halaman sekolah. Sehingga saat itu juga dirinya bersama guru lainnya, langsung melaporkan peristiwa tersebut ke pemerintah Desa Darussalam, untuk mencari pelaku. Alhasil, tidak menunggu lama, pelaku dapat di amankan di Kantor Desa Darussalam.
" Di kantor Desa pelaku tidak berkutik serta mengelak, mengakui semua perbuatannya, dan mengaku salah dan khilaf, saat ini pelaku sudah diamankan di polres Bima untuk di proses lebih lanjut, " tutur Rifaid.
Mengacu pada peristiwa tersebut, Rifaid selaku pucuk pimpinan SMPN 2 Bolo, mengaku sangat terpukul dan anggap kejadian itu adalah sebuah musibah, sehingga dirinya akan lebih perketat pengawasan terhadap siswa-siswi serta lingkungan sekolah dan akan membuat regulasi baru di sekolah.
" Besok pagi (Selasa red) saya akan gelar rapat bersama para guru untuk membahas masalah ini, " katanya. (GN/01).