Foto ; Edian Lubis |
Oleh ; Edian Lubis
GERRBANNGNEWS NTB
Bima. - Kekuasaan itu Harus dievaluasi dan dikritis oleh merekah yang berani bicara apa adanya tentang hal-hal yang serius yang orang-orang disekitarnya kekuasaanya itu akan memperburuk perjalana kekuasaannya dan bahkan dapat membuat sang penguasa bisa jatuh dan tumbang.
Sejatinya seorang penguasa itu butuh tukang kritik, sebagai cermin untuk melihat dirinya sedang Berada dimana dan bagaimana politik sertah arah kebijakan yang dibuatnya bisa diterima oleh publik atau tidak, kritikan itu diperluhkan supaya telinga penguasa tidak tuli hatinya tidak buta dan supaya akalnya tidak tumpul dan dungu yang membuat dirinya lupah diri dan kaku, karena itu kekeliruan besar jika seorang penguasa membenci para pengkritis.
Kritikan itu, sebenarnya merupakan hal-hal yang penting yang dapat membuat dirinya bisa berbenah dan sadar diri akan amanat dan tanggung jawab. Menjadi pemimpin besar dalam sejarah sebagai teladan untuk tidak membenci atau memusuhi para pengkritiknya?. Faktanya tidak, dan justeru penguasa saat sering alergi padah kritik, bahkan sampai kepenegak hukum dan ditakut-takutin, bahkan sampai diancam masuk bui.
Jika penguasa hari ini bisa belajar pada para pemimpin hebat itu, maka kritik adalah obat kuat baginya untuk bertahan hanya memimpin kaleng-kaleng selalu meliha kritik sebagai usaha yang akan menjatuhkan dirinya dari singgasana kekuasaan. pemimpin kaleng-kalengan yang tidak bertahan dengan kritik publik maka bersiap siaplah untuk tumbang. (Edian)