 |
| Foto ; Salah satu BO kerajaan Bima. |
Oleh : Alan Malingi
GERBANGNEWSNTB. ID
Bima. - Masyarakat Bima patut bangga karena memiliki warisan peradaban masa silam melalui kitab yang diberinama kitab BO. Kitab kuno ini tidak hanya tersimpan di Museum Samparaja, tetapi tersebar di sejumlah tempat termasuk yang ada di masyarakat. Sebaran BO ada di Manggarai NTT, di Arsip Nasional, di perpustakaan Leiden Belanda. Saat ini BO telah di digitalisasi untuk menyelamatkannya dari kepunahan dan sebagai sumber ilmu pengetahuan bagi generasi.
Kitab BO adalah rekaman peristiwa masa silam yang akan menjadi cermin bagi kehidupan generasi kini dan akan datang.
Berikut 6 Kitab BO yang dimiliki peradaban tanah Bima.
1. Bo Sangaji Kai.
Kitab BO ini adalah BO Istana. Isinya menyangkut kerajaan pada umumnya. BO Sangaji Kai telah diterjemahkan Henry Chambert Loir dan Siti Maryam Salahuddin dalam Buku BO Sangaji Kai yang diterbitkan Yayasan Pustaka Obor kerja sama dengan Lembaga EFEO Perancis. Masih banyak naskah BO yang belum diterjemahkan di Museum Samparaja.
2. BO Bicarakai atau BO perdana menteri.
Konon BO ini dibawa ke Istana pada tahun 1918. Namun BO ini hancur akibat kebakaran Istana Bima pada tahun 1938.
3. BO Bumi Luma Rasana'e
BO yang yang berisi tentang hukum adat. Bumi Luma Rasana'e adalah ketua Majelis Sara Tua yang memimpin penyelesiaian urusan hadat yang dibantu oleh Bumi Luma Bolo.
4. BO Kadi
BO yang ditulis oleh Pejabat Sara Hukum yang berkaitan dengan hukum agama Islam.
5. BO Melayu
BO milik orang orang Melayu di Bima.
6. BO Da'e Dura
BO milik keluarga bangsawan berasal dari Makassar.
Sumber :
1. BO Sangaji Kai Henry Chambert Loir dan Siti Maryam Salahuddin.
2.Mengenal BO, Suatu Himpunan Catatan Kuno Daerah Bima, Massir Q Abdullah. (***)