Pesona pantai lawata Kota Bima. Foto : team |
KOTA BIMA. - Pantai Lawata merupakan Destinasi wisata yang menjadi idola baru dikalangan wisata domestik saat ini. Karena makin tahun lokasi tersebut semakin bersolek sehingga menarik pengunjung untuk menikmati keindahan dan keramahan tempat tersebut baik bersama teman maupun keluarga. Bahkan untuk menarik minat wisatawan Internasional.
"Lawata" dalam bahasa bima artinya Lawang atau gerbang masuk. Lawata sendiri mempunyai pantai yang menghadap langsung ke Teluk Bima dan dari kejauhan terlihat pegunungan atau dataran tinggi Donggo dan pulau kambing. Letaknya yang berada di pinggir jalan pintu masuk Kota Bima membuat pantai lawata mudah untuk dikunjungi oleh siapapun juga.
Dulu, konon ceritanya, pantai lawata ini merupakan pantai yang legendaris di daerah Bima karena sudah menjadi tempat wisata sejak tahun 1961, yakni sejak zaman Ncuhi. Asal nama Lawata diambil dari kata “Lawang Ita” yang merupakan percampuran bahasa Jawa dan Bima. Kata “lawang ita” ini ejaannya kemudian mulai berubah dalam pelafalannya menjadi Lawata.
Beberapa bulan terakhir ini penataan terus dilaksanakan untuk mengubah wajah pantai Lawata yang menjadi salah satu destinasi wisata Idola di Kota Bima. Berbagai bentuk bamgunan dan pembenahan lainya menambah kenyamanan para pengunjung Pantai Lawata Kota Bima.
Segala persiapan ini menunjukkan komitmen tinggi dari Pemerintah Kota Bima dibawah kepemimpinan Wali Kota Bima H Muhammad Lutfi SE dan Wakil Walikota Bima Feri Sofiyan SH, untuk mendorong lajunya pariwisata Kota Bima melalui Dinas Pariwisata Kota Bima.
"Kita tidak hanya melakukan pembenahan di pantai Lawata, destinasi lainnya juga nanti akan kita benahi satu per satu”, ujar Wali Kota.
Pariwisata merupakan salah satu lokomotif perekonomian yang bisa diharapkan di Kota Bima. Ini tentunya harus dimanfaatkan secara serius," ucap pak Wali.
Falsafah Lawata yang berarti “Pintu Masuk” memiliki nilai filosofi yang sangat tinggi, ada kearifan lokal yang bisa kita kembangkan untuk mendongkrak nilai jual Lawata sebagai potensi pariwisata yang dimiliki Kota Bima.
Lawata kini memiliki area bermain anak, gajebo berbentuk "Uma Lengge" yang menyediakan berbagai makanan dan minuman. Adapula Kantor Tourism Center sebagai pusat informasi para wisatawan pengunjung. Tak hanya itu, kata dia, beberapa fasilitas-fasilitas penunjang lainnya seperti JetSky, Flying Fox, Banana Boot sedang dipersiapkan.
" Ke depannya, akan ada Lawata Story dan Religi, Meeting Room, Selfi Spot, Swimming Pool serta Lapangan Volly Pantai skala internasional yang juga menjadi bagian dari perencanaan pengembangan, " katanya.
Walikota Bima berharap nantinya berbagai event bisa dipusatkan pelaksanaannya di Lawata sebagai wadah pengembangan potensi dan kreasi generasi juga sebagai daya tarik lain pengunjung, yang nantinya juga akan berimbas pada meningkatkan Penghasilan Asli Daerah (PAD).
Selain pantai Lawata, Pemerintah Kota Bima akan memoles kawasan pantai Kolo agar menjadi indah. " Insya Allah tahun 2020 akan dialokasikan anggaran untuk penataannya. Sehingga Kota Bima bisa menjadi Kota transit wisata, " janjinya.
Disamping lanjutnya, Kota Bima diharapkan jadi Kota transit Wisatawan yang ke Labuan Bajo, "kita beraharap mereka (Wisatawan/pelancong) nginap di Kota Bima satu atau dua hari, untuk itu kita poles pantai Lawata ini agar diminati para wisatawan. Begitu pun di pantai Kolo," pungkasnya. (GN. 01/team)