Foto : Salah satu tempat usaha KUPVA BB tidak berizin yang ditertibkan, saat ditempelkan stiker penertiban sampai dengan yang bersangkutan mengajukan izin usaha KUPVA ke Bank Indonesia. |
Mataram. - Dalam melaksanakan amanat Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.18/20/PBI/2016 tentang Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank (KUPVA BB), Bank Indonesia selaku Lembaga Pengawas dan Pengatur (LPP) KUPVA BB atau dikenal dengan istilah “Money Changer”, bekerjasama dengan Kepolisian Daerah Provinsi NTB telah melaksanakan kegiatan penertiban terhadap KUPVA BB tidak berizin khususnya di area wisata 3 Gili (Trawangan, Air, dan Meno). Pada Selasa (27/8/ 2019).
Adapun tujuan dari kegiatan penertiban dimaksud adalah untuk memberikan rasa nyaman dan aman bagi masyarakat dan wisatawan yg melakukan penukaran UKA atau valas yg pada akhirnya akan mendukung kemajuan pariwisata di NTB. Sementara dari sisi industri, penertiban ini menunjukkan komitmen Bank Indonesia untuk mewujudkan iklim industri KUPVA BB yang sehat dan profesional.
Pemilihan lokasi penertiban di 3 Gili dilatarbelakangi oleh tingginya minat wisatawan mancanegara ke wilayah tsb yang pada gilirannya meningkatkan transaksi penukaran UKA (Uang Kertas Asing) dengan rupiah sebagai alat transaksi yang sah. Proses penertiban berlangsung dengan lancar dimana para pihak yang ditertibkan bersikap kooperatif. Dari hasil penertiban, diperoleh 9 penyelenggara KUPVA BB tidak berizin yang diberikan pembinaan serta sosialisasi terkait perizinan penyelenggara KUPVA BB.
Di seluruh tempat usaha KUPVA BB tidak berizin yang ditertibkan, telah ditempelkan stiker penertiban sampai dengan yang bersangkutan mengajukan izin usaha KUPVA ke Bank Indonesia. Bank Indonesia Provinsi NTB akan terus memonitor pemenuhan komitmen dari pihak-pihak tersebut dan akan diberikan panduan sebagaimana ketentuan yang berlaku terkait dengan proses perizinan. Dalam sosialisasi tersebut juga disampaikan bahwa pengurusan izin di Bank Indonesia gratis tanpa dipungut biaya apapun.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Achris Sarwani menghimbau kepada seluruh masyarakat agar menggunakan KUPVA yang telah memperoleh izin Bank Indonesia, serta menginformasikan ke kantor Bank Indonesia terdekat atau melalui call center BI 131, jika menemukan pihak-pihak yang diduga melakukan kegiatan penukaran valuta asing tanpa izin.
Disamping itu, kepada penyelenggara KUPVA BB berizin, agar tidak bekerjasama dan bertransaksi dengan money changer yang tidak berizin. Bank Indonesia melalui upaya hukum bekerjasama dengan kepolisian, akan memberikan sanksi tegas. Pungkasnya. (Sumber : Humas BI Perwakilan Mataram)